
Diceritakan bahwa suatu saat ada majlis di rumah Al-Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahr yang dihadiri oleh para ulama besar dari Alawiyyin seperti Al-Habib Abdullah bin Husin Bin Thohir, Al-Habib Abdullah bin Husin Bilfagih dan Al-Habib Abdullah bin Umar Bin Yahya. Pada saat itu timbul suatu permasalahan ilmiyyah dan fiqhiyyah. Masing-masing orang mengeluarkan pendapatnya sampai terjadi khilaf dan perdebatan di antara mereka. Kecuali Al-Habib Abdullah bin Husin Bilfaqih yang terdiam tidak mengucap satu kalimat pun disebabkan menghormati majlis tersebut.
Setelah selesai majlis dan yang hadir sudah keluar semua, seseorang mendatangi Al-Habib Abdullah bin Husin Bilfaqih sambil mencelanya dan berkata, "Kenapa anda diam saja di majlis itu sedangkan saat itu terjadi perbincangan mengenai masalah fiqhiyyah dan ilmiyyah?" Beliau pun menjawab, "Sesungguhnya di majlis tadi tercurahkan asraar, anwaar dan istimdaad, khairaat dan barokaat, bukanlah suatu majlis khilafiyah dan perdebatan. Kalau engkau ingin tahu pendapatku tentang masalah tadi maka berkumpullah kamu sekalian dan akan aku jelaskan dalil-dalil dan ta'lil, kesalahan dan kebenaran. Sesungguhnya majlis di tempat Al-Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahr tidak sebaiknya engkau men-taqrir suatu masalah. Akan tetapi yang baik adalah taaddub (beradab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar