Tak asing di telinga kita sabda Rasulullah, "...kemudian menjadi segumpal daging. Kemudian malaikat diperintahkan untuk meniupkan ruh dan menulis 4 hal : rizqi, ajal, amal, suul/khusnul khotimah." Habib Ali Alhabsyi di dalam qoshidahnya mengatakan, "...War riziq maqsum bainal kholq hattal hinasy." Artinya; "Dan rizqi telah dibagi Allah kepada semua makhluknya, sekalipun ular". Beberapa Habaib di Hadramaut mengatakan makna ular disiini adalah CACING TANAH (walaupun di dalam tanah, tetap diberi rizqi oleh Allah) Jadi ketentuan rizqi Allah adalah PASTI, tinggal bagaimana kita mencari yang halal.
Dikisahkan bahwa suatu hari Sayidina Ali bin Abi Tholib akan memasuki sebuahrumah. Ketika beliau akan masuk, beliau tak menemukan tiang untuk mengikat tali kudanya. Lalu beliau bertemu dengan seorang 'Arobi asing / tak dikenal dan menitipkan kudanya untuk dijaga sebentar. Setelah urusan beliau selesai, beliau berniat untuk menghadiahkan uang 2 dinar kepada 'Arobi. Ketika keluar, beliau tak melihat kuda dan 'Arobi tersebut di tempat semula. 'Arobi tersebut telah mencurinya! Maka Sayidina Ali bergegas mencari ke gurun pasir hingga didapati kuda beliau dalam keadaan tanpa tali kendali dan pelana. Lalu beliau menuju kepasar karena kemungkinan telah dijual si 'Arobi di situ. Ternyata benar apayang beliau pikirkan. Ketika si penjual ditanya, dia menjawab bahwa ia membelinya dari seorang Arobi asing. "Dengan harga berapa..? " tanya Sayidina Ali. "Dua dinar," jawab si penjual. Tersenyumlah Sayidina Ali seraya mengambil hikmah bahwa Allah telahmenentukan RIZQI kepada si 'Arobi sebesar 2 dinar di hari itu. Namun 'Arobi mengambil dengan cara yang HARAM. ANDAIKAN IA BERSABAR, IA AKANMENDAPATKANNYA DENGAN CARA YANG HALAL!
Allahummarzuqna rizqon halaalan toyyibanYasluh bihi jamii'il ikhwanAmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar