اَللّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَ مِنْ عَذَابِكَ أَسْتَجِيْرُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَ لاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ، وَلاَ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
Artinya:
Ya Allah, wahai yang hidup abadi, yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, dan dari siksa-Mu aku memohon perlindungan. Bereskanlah segala urusanku, dan jangan Kau pasrahkan aku kepada diriku atau kepada seorang pun dari makhluk-Mu, walau sekejap mata.
Nasehat ;
Ya Allah, wahai yang hidup abadi, yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, dan dari siksa-Mu aku memohon perlindungan. Bereskanlah segala urusanku, dan jangan Kau pasrahkan aku kepada diriku atau kepada seorang pun dari makhluk-Mu, walau sekejap mata.
Nasehat ;
Tertundanya pengabulan setelah engkau merengek-rengek meminta, jangan sampai membuatmu putus asa. Sebab Allâh telah menjamin akan mengabulkan dengan apa yang Ia pilihkan, bukan yang engkau pilih; pada waktu yang Ia kehendaki, bukan waktu yang kau kehendaki. (Ibn ‘Athâ‘illâh). Sejak dari janin sampai ajal menjemput, manusia selalu berada dalam pengurusan Allâh seakan ia adalah satu-satunya makhluk ciptaan-Nya, tapi dalam menjalani kehidupan ini manusia mengabdi kepada Allâh dengan cara seakan-akan ada tuhan-tuhan lain selain-Nya. Cinta kasih ibu bapak kepada bayinya yang begitu besar tidak ada artinya dibandingkan dengan cinta kasih Allâh kepada hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar